KOTA BEKASI — Pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal isu jual beli jabatan di sejumlah daerah, termasuk Kota Bekasi, membuat masyarakat setempat bereaksi. Namun, alih-alih tersulut emosi, Forum Masyarakat Cinta Kota Bekasi justru memilih jalur adem dan elegan.
Sosok yang dikenal vokal namun santai, Bang Roy, menilai ucapan sang menteri sebaiknya dipandang sebagai masukan positif, bukan tudingan.
“Kalimat itu jangan langsung diartikan nyinyir. Bisa jadi itu bentuk kepedulian agar tata kelola pemerintahan di daerah terus diperbaiki dan integritas dijaga,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Menyoroti rotasi pejabat eselon II yang baru saja dilakukan Pemerintah Kota Bekasi, Bang Roy menilai prosesnya berjalan sesuai mekanisme.
“Sampai hari ini tidak ada bukti hukum, tidak ada temuan resmi, apalagi kuitansi jual beli jabatan. Rotasi itu hal biasa — bahkan perlu untuk penyegaran dan peningkatan kinerja,” tegasnya.
Menurutnya, selama rotasi dilakukan berdasarkan kompetensi, aturan hukum, dan kebutuhan organisasi, maka langkah tersebut justru mencerminkan komitmen Pemkot Bekasi menjaga birokrasi yang bersih dan profesional.
“Masak selamanya di satu tempat sampai pensiun? Di Polri dan TNI juga rotasi itu wajar. Namanya juga penyegaran, bukan penggusuran,” tambahnya, sedikit berkelakar.
Bang Roy menilai rotasi kali ini menunjukkan arah reformasi birokrasi yang sehat di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Adhianto. Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak gampang termakan isu.
“Kritik boleh, tapi harus membangun. Jangan sampai opini liar memecah persatuan. Mari kita dukung Mas Tri membangun pemerintahan yang jujur, terbuka, dan berpihak kepada rakyat.”
Lebih jauh, Forum Masyarakat Cinta Bekasi menegaskan akan terus berperan sebagai pengawas sosial yang objektif dan konstruktif, bersama kalangan akademisi dan masyarakat sipil.
“Bekasi ini milik kita semua. Kalau bukan kita yang jaga integritasnya, siapa lagi?” tutup Bang Roy.
Mas Tri: “Kalau Ada Jual Beli Jabatan, Masyarakat Pasti Lebih Dulu Tahu”
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menanggapi santai pernyataan Menteri Purbaya. Saat ditemui di Stadion Patriot Chandrabhaga, ia justru melempar balik pertanyaan kepada awak media.
“Ada enggak suara di Kota Bekasi yang bilang ada jual beli jabatan? Kalian denger nggak? Masyarakat ngerasain nggak?” katanya sambil tersenyum.
Mas Tri menegaskan bahwa proses rekrutmen jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi berlangsung transparan dan akuntabel. Sistem open bidding untuk posisi eselon II dan direksi BUMD dijalankan dengan prosedur yang jelas, bahkan melibatkan asesmen dari Mabes Polri.
“Jadi, rasanya sih jauh dari itulah. Hari ini betul-betul kita jaga prosesnya supaya bersih,” ucapnya.
Tak hanya itu, Mas Tri kembali menegaskan komitmennya memerangi pungutan liar (pungli). Ia bahkan mengulangi tawaran berani:
“Kalau ada yang kena pungli, laporkan. Saya ganti dua kali lipat kerugiannya. Tapi kalau ada oknum yang ketahuan, siap-siap saja diproses hukum.”
Dengan nada setengah bercanda, ia menutup, “Saya enggak mau ada jual beli jabatan. Kalau mau jual beli, mending di pasar saja itu baru jelas untung ruginya.”
Forum masyarakat, pemerintah, hingga wali kotanya kompak mengajak publik untuk berpikir jernih. Rotasi pejabat, kata mereka, bukan transaksi, tapi transformasi demi Bekasi yang bersih, berintegritas, dan tetap punya selera humor.***
















