PRINGSEWU – Proyek pembangunan saluran air tersier milik Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Balai Besar Provinsi Lampung di Pekon Nusawungu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, diduga dikerjakan asal jadi dan minim pengawasan.
Pantauan wartawan di lapangan pada Jumat (24/10/2025) memperlihatkan kualitas pekerjaan yang jauh dari kata layak. Ketebalan dinding saluran terlihat tidak seragam, bahkan semakin ke bawah semakin menipis. Bagian dasar saluran pun hanya dipoles semen seadanya tanpa pondasi, bak proyek latihan tukang pemula.
Lebih parahnya lagi, proyek dengan perkiraan anggaran mencapai Rp350 juta ini tak memiliki papan nama kegiatan sebuah kewajiban yang mestinya dipasang sejak awal. Saat ditanya, para pekerja berdalih “tidak tahu nama perusahaannya”. Ironis, proyek negara bernilai ratusan juta rupiah tapi seperti pekerjaan tanpa identitas.
Seorang pria bernama Jatmiko, yang awalnya mengaku sebagai pihak perusahaan, justru memberi jawaban tak kalah aneh ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp:
“Ngobrol di lokasi aja nanti, katanya mau di lokasi Boss,” tulisnya santai.
Namun, saat wartawan benar-benar datang ke lokasi, nomor Jatmiko mendadak tidak aktif. Beberapa jam kemudian ia berdalih,
“Maaf pak, handphone saya ngedrop dan saya ada urusan keluarga,” ujarnya sore harinya (14/10/2025).
Belakangan, ia pun berubah versi, mengaku hanya sebagai pekerja biasa.
“Saya cuma pekerja aja, Pak,” kilahnya.
Namun pengawas lapangan berinisial RS akhirnya membocorkan fakta lain.
“Kalau Jatmiko itu yang ngesub barang,” ungkapnya.
Yang lebih mencengangkan, baik Jatmiko maupun RS sama-sama tidak tahu perusahaan mana yang sebenarnya mengerjakan proyek ini. Hingga kini, papan nama tak juga muncul, meski pekerjaan sudah hampir rampung.
Publik pun bertanya-tanya. Apakah ini proyek pemerintah, atau proyek “misterius” yang tak ingin dikenal? Kalau pondasinya saja rapuh, jangan-jangan pondasi pengawasan pun sama tipisnya. (Ajarudin/Aan)
















