PRINGSEWU — Upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat terus digencarkan di Kabupaten Pringsewu. Salah satunya melalui pelatihan pembuatan Modified Cassava Flour (MOCAF) atau Tepung Singkong Termodifikasi yang digelar di Kecamatan Adiluwih, Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Eko Kurniawan (Ketua Bidang Pembinaan UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Korporasi), Eka Nurmayanti (Sekretaris BOEMKRAF), serta Anggota DPRD Pringsewu Homsi Wastobir itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Pelatihan ini difokuskan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam mengolah singkong menjadi produk bernilai tambah tinggi. Para peserta tidak hanya diajarkan teknik produksi MOCAF, tetapi juga strategi bisnis dan pemasaran agar mampu menembus pasar yang lebih luas.
“Singkong bukan lagi bahan pangan biasa. Lewat inovasi MOCAF, kami ingin menjadikannya produk unggulan daerah yang bisa bersaing hingga pasar ekspor,” kata Eko Kurniawan dalam sambutannya.
MOCAF sendiri merupakan inovasi tepung hasil fermentasi singkong menggunakan mikroba. Proses ini menghasilkan tepung berwarna putih bersih, beraroma netral, dan memiliki daya kembang tinggi. Karakteristiknya membuat MOCAF kian diminati sebagai alternatif pengganti tepung terigu yang lebih murah, sehat, dan ramah lingkungan.
Program pelatihan ini sejalan dengan visi Bupati Pringsewu H. Riyanto Pamungkas dalam membangun “Industri Pengolahan Singkong Berbasis Rakyat”. Pemerintah daerah berkomitmen membina kelompok pengolah singkong seperti Kelompok MOCAF (KOMPAC) dan Kelompok Tani (POKTAN) agar mampu berproduksi secara berkelanjutan.
Bahkan, pemerintah menargetkan terbentuknya 50 Kelompok Produksi MOCAF berorientasi ekspor pada tahun 2030. Target ini diharapkan dapat memperkuat rantai ekonomi lokal, meningkatkan harga jual singkong, sekaligus membuka lapangan usaha baru bagi masyarakat.
“Dengan pelatihan seperti ini, kita tidak hanya bicara soal produksi, tapi juga kemandirian ekonomi rakyat. Harapannya, kesejahteraan masyarakat Pringsewu akan meningkat seiring berkembangnya industri MOCAF,” ujar Eka Nurmayanti.
Melalui gerakan ini, singkong yang dulu dianggap bahan pangan sederhana kini disulap menjadi produk strategis yang berpotensi membawa nama Pringsewu ke pasar nasional bahkan internasional.
















