LAMPUNG – Kabar baik bagi masyarakat Lampung, proyek infrastruktur jalan dan jembatan akan dikebut agar tuntas sebelum Lebaran 2025 dengan total anggaran Rp773 miliar,
Pemerintah Provinsi Lampung memastikan proyek perbaikan jalan tetap berjalan tanpa hambatan meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M. Taufiqullah, menegaskan bahwa tidak ada pemangkasan anggaran untuk proyek jalan.
“Anggaran tetap utuh, efisiensi hanya berlaku untuk kegiatan seremonial dan administrasi. Jadi, pembangunan tetap berjalan sesuai rencana,” ujarnya pekan lalu.
Tahun ini, Pemprov Lampung akan menggarap 52 paket perbaikan jalan dengan anggaran Rp450 miliar dan 21 paket jembatan senilai Rp49 miliar.
Fokus utama perbaikan meliputi ruas-ruas strategis di Lampung Tengah, Pringsewu, Kalirejo, Kalirejo–Bangun Rejo, Padang Ratu, Jabung–Simpang Pelabuhan Maringgai, dan Bandar Abung.
Taufiqullah menjelaskan, pemerintah tak mau main-main dalam proyek ini. Tender sudah mulai berjalan sejak akhir Februari dan akan terus berlanjut hingga Maret 2025.
Targetnya? Lanjut Taufiqullah, sebelum arus mudik Lebaran, jalan-jalan utama sudah bebas lubang dan siap dilalui dengan nyaman.
“Ruas utama akan kami percepat pengerjaannya. Kami ingin memastikan sebelum Lebaran, masyarakat bisa berkendara dengan aman dan nyaman, tanpa hambatan akibat jalan rusak,” tegasnya.
Taufiqullah menerangkan, perbaikan jalan akan dilakukan dengan berbagai metode, termasuk perkerasan rigid, fleksibel, serta base untuk menangani lubang parah.
Menurut Taufiqullah, dengan strategi ini, meskipun belum seluruhnya diaspal, setidaknya akses masyarakat tetap lancar tanpa hambatan. Meskipun ada efisiensi anggaran APBD sebesar Rp17 miliar, kebijakan ini tidak menyentuh program pembangunan.
“Penghematan hanya berlaku untuk kegiatan seremonial, bukan proyek infrastruktur. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir,” tambahnya.
Dengan langkah ini, lanjutnya, diharapkan Lampung semakin terbebas dari jalan rusak, arus lalu lintas lebih lancar, dan roda ekonomi daerah semakin bergerak cepat. Masyarakat bisa bersiap menikmati perjalanan lebih nyaman tanpa drama jalan berlubang. (red)