Pringsewu-Pengawasan terhadap badan usaha milik desa/pekon (BUMDES ) Urip Berkah,pekon Banyu Urip ,kecamatan Banyumas ,kabupaten Pringsewu dipertanyakan pasalnya diduga kuat BUMDES Urip Berkah tersebut terkait retribusi pasar banyu Urip yakni 2 buah dan los pasar sebanyak 80 los masih menyimpan misteri .
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang seharusnya di terima pekon setempat dari pasar tersebut sebesar 40 persen dari hasil usaha BUMDES Urip Berkah untuk pekon Banyu Urip belum jelas ,karena direktur BUMDES Urip Berkah Rasino masih tetap belum bisa dihubungi dan dikirim whatsApp pun tidak pernah dibalasnya .
Camat Banyumas Hartoyo saat dihubungi melalui ponselnya mengatakan pihak kecamatan hanya menjalankan pungsi pengawasan saja terkait BUMDES Urip Berkah tersebut namun tidak menjelaskan sejauh mana pengawasan yang dilakukan oleh pihak kecamatan Banyumas .
“Silahkan langsung saja ke BUMDES Urip Berkah atau datang ke kantor pekon Banyu Urip ,kalau kami dari pihak ke amatan hanya bisa melakukan pengawasan saja terhadap BUMDES Urip Berkah ” terang Hartoyo camat yang sudah menjabat sebagai camat Banyumas Jawa yang sudah cukup lama tersebut dan kebetulan tinggal masih di kecamatan Banyumas ,Jum’at (14/03/2025).
Namun camat Banyumas tersebut memang belum menjelaskan apakah sudah dilakukan pengawasan atau tidak terhadap BUMDES Urip Berkah tersebut sementara
tujuan dan Fungsi BUMDes Berkah Urip sendiri yaitu
Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Diberitakan sebelumnya menurut Penjabat (Pj) pekon Banyu Urip Irwan Heri saat dikonfirmasi Senin(10/03/2025) mengaku tidak tahu menahu terkait kegiatan atau jenis usaha BUMDES Urip Berkah
“Kalau ditanya tentang usaha atau jenis usaha BUMDES Urip Berkah saya belum tahu apa apa karena saya hanya sebagai pj di pekon Banyu Urip jadi saya sama sekali tidak tahu apa apa,karena saya baru menjadi Pj di pekon Banyu Urip ” tutupnya.(Ajarudin)
